Kamis, 18 Desember 2008

RESOLUSI oh RESOLUSI


Awal tahun 2008 lalu saya menuliskan target-target atau resolusi yang ingin saya capai di sepanjang tahun ini. Mulai dari hal religi ( karena saya merasa semakin tua semakin hedon saja), keuangan, karir, studi, asmara (halah), sampai tentang jalan-jalan.

Dalam hal religi, saya sebenarnya ingiiin sekali hijrah dari kehedonan saya ini untuk menjadi seorang pemuda harapan bangsa, yang alim, rajin sholat ke masjid, tahajud, ikut pengajian. Tapi kenyataannya? Jauh panggang dari api, boro-boro mau ke masjid, dengar adzan maghrib malah asik mantengin sinetron. Padahal sudah tahu isinya sampah semua. Boro-boro mau tahajud, alarm bunyi saja hape dilempar. Jadi kesimpulannya, resolusi religi tahun ini : GAGAL!

Kalau masalah keuangan, masih mendingan lah semakin ke sini semakin makmur. Bukan gara-gara saya dimutasi jadi bendahara lantas saya korupsi uang kantor ya! Maksud saya, yah Alhamdulillah tabungan saya masih dalam kondisi ‘sehat’, bisa nyicil rumah walaupun seunyil, blusuk pula. Ceritanya, cashflow masih aman terkendali lah. Hehe… *Terimakasih Ya Allah*

Karir, memang adalah suatu kebodohan yang absolut jika saya menulis ‘SAYA INGIN JADI KEPALA KANTOR TAHUN INI’ di daftar resolusi saya. Dan kenyataannya, sampai sekarang saya masih duduk tenang di sini sebagai pelaksana. *menerawang ke atas sambil bilang: ‘ Someday I’ll buy this building. Yeahh…someday.’*

Studi. Aduh-aduh, (agak) sedih juga bicara tentang hal yang satu ini. Alih-alih nerusin kuliah, saya malah men-DO-kan diri. Memang susah untuk mencari alasan yang tepat kenapa saya mesti memutuskan untuk keluar dari kuliah. Dua kali pula. Tapi sampai saat ini, saya sebut ‘masalah hati’ lah penyebabnya. Saya tahu ini hanya sebuah pembenaran. Tapi ya sudahlah, toh ini hidup saya. dan saya tak kan membiarkan seorang pun berhak memperkosa hati saya! *sadis*

Asmara. Apalagi yang ini. suram. Remang-remang. Ga jelas. Wahai kau wanita-wanita (yang cantik, pengertian, ga matre), di manakah kalian bersembunyi? Tidakkah kalian tahu bahwa ada seorang pangeran tampan yang menanti-nanti kehadiran kalian untuk mendampingi hidupku ini. untuk menjadi suami. Dan mencintai sampai mati. DIMANAAAAA?????? *lho kok nyolot*

Dan yang terakhir, tentang jalan-jalan. Hehe…, bisa jadi hanya target inilah yang mengalami sukses besar tahun ini. sampai-sampai over target. Dan bisa jadi pula inilah tahun ‘Visit Year’ saya, dimana tidak ada hari libur selain tanpa jalan-jalan dan jalan-jalan. Nggembel di Bali, snorkeling di Lombok, menggigil-ria di Bromo, reuni di Bandung, geber motor sampai pantat panas tanpa STNK dan plat nomor palsu ke Ujung Genteng (jauuuuuh banget dari Sukabumi), blusukan cari curug dan kolam air panas di pedalaman Garut dan lain-lain dan lain-lain. Benar-benar tahun yang spektakuler. Belum lagi tiket ke Jogja sudah di tangan. So, untuk hal satu ini saya boleh donk, sedikit bangga. :p

Rabu, 10 Desember 2008

Hotspringaholic


Liburan Idul Adha kemarin saya memilih melarikan diri ke Bandung dan Garut (lagi). Yah, daripada mudik ke Jawa dan harus merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk liburan yang tiga hari doank. Pemborosan donk namanya. Mendingan uang disimpan untuk persiapan ‘tur trans jawa’ nanti.

Selama di Garut ini, selain agenda rutin mengunjungi situ Cangkuang dan menikmati jagung bakarnya, jalan-jalan di kota dan mencicipi setiap kudapannya serta blusukan mencari curug-curug yang belum terjajah, saya juga menyempatkan diri (baca:wajib) untuk pergi ke tempat yang namanya hotspring a.k.a mata pemandian air panas. Pada edisi-edisi sebelumnya sih saya memilih pemandian Cipanas untuk memanjakan diri. Inilah salah satu pemandian air panas favorit saya, selain Angseri yang eksotik di pedalaman Bali.

Dengan dalih pengen mencoba pemandian air panas yang lain, saya pun memutuskan untuk tidak ke Cipanas, tapi berburu hotspring yang lain. Dan nemulah saya tempat pemandian yang, sebenarnya sih cuma kelas ‘kampung’. Jalan masuknya saja harus melewati jalan setapak sempit berkelok-kelok curam. Tapi ga tahu kenapa, saya merasa tempat ini kok indah ya. Apakah karena suasananya yang ndeso banget itu? mungkin juga. Yang jelas saya sangat menikmati mandi air panas di sini. NIKMAAAAT…! *kabar gembiranya: it’s so free of charge :p*

Heran ya, hampir di setiap acara jalan-jalan saya. sering banget nemu hotspring. Seperti saat di Bali kemarin, niat ke danau Bratan, eh malah nemu hotspring di tengah sawah yang pemandangannya ajib bener. Ada fasilitas jacuzzy-nya lagi. Bayarnya murah lagi. Itulah pemandian air panas Angseri. Atau saat jalan rame-rame ke Ciwidey beebrapa bulan lalu. Ga disangka di depan penginapan ada kolam air panasnya. Walah, hati siapa coba yang ga ngiler ada beginian. Bugil-bugil dah di sini :p.

Tapi kadang saya memang niat banget sih nyambangi kolam air panas. Setiap mudik di Mojokerto, saya selalu bela-belain ngos-ngosan genjot sepeda ke lereng gunung Welirang demi sebuah pemandian air panas bernama Padusan. Dasar hotspringaholic :p.